Selasa, 06 September 2011

. AGUSTINUS (ST. AGUSTINUS)


     Agustinus lahir di Tagaste (sekarang: Souk-Ahras), Afrika Utara pada tanggal 13 Nopember 354.  Ibunya bernama Monika dan ayahnya adalah Patrisius, seorang tuan tanah dan sesepuh kota yang masih kafir dan baru dipermandikan Kristen menjelang ajalnya.  Sejak kecil Agustinus sudah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa, dan karena itu ayahnya bercita-cita supaya Agustinus menjadi orang yang terkenal di kemudian hari.  Ia masuk sekolah dasar di Tagaste.  Karena kecerdasannya itu maka ia kemudian dikirim untuk belajar bahasa Latin dan macam-macam tulisan Lain di Madauros.  Pada usia 17 tahun, ia dikirim ke Kartago (Carthage) untuk belajar retorika.  Di Kartago ia belajar dengan tekun hingga menjadi seorang murid yang terkenal.  Namun hidupnya sebagai seorang muda tidak tertib moral. Menurut confession, ia menjalani sebuah kehidupan yang penuh dengan kesenangan seks, makan dan minum yang berlebihan, disesatkan dan menyesatkan, digoda dan menggoda, dibohongi dan membohongi, tetapi pada saat yang sama mengalami kerinduan yang amat sangat akan kebenaran dan pemahaman keagamaan. Ia menganut aliran Manikeisme, suatu sekte keagamaan dari Persia yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk, dan hidup manusia adalah perjuangan antara dirinya dan kekuatan jahat.  Minatnya pada aliran ini berakhir ketika ia menyaksikan sendiri kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme.  Selanjutnya, selama beberapa Tahun ia meragukan kebenaran agama-agama.  Pada tahun 383 ia pergi ke Roma, lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman uskup Ambrosius.  Di Milano ia mengajarkan Retorika.  Banyak orang berbondong-bondong datang kepadanya hanya  untuk mendengarkan kuliah dan pidatonya.  Setelah melihat cara hidup uskup Ambrosius dan menyaksikan dari dekat cara hidup para biarawan yang mengikuti suatu disiplin hidup yang teratur dan membahagiakan, maka akhirnya ia memutuskan untuk masuk dalam kehidupan membiara. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 391, dan bertugas di Hippo sebagai uskup pembantu. Pada tahun 395, ia dipilih menjadi uskup Hippo, setelah uskup setempat meninggal. Ia meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430, ketika bangsa Vandal mengepung kota Hippo.   

            Agustinus dikenal dalam dunia psikologi karena memperkenalkan beberapa konsep penting dalam dunia psikologi, antara lain: (1) dualisme dorongan baik dan dorongan jahat dalam diri manusia, (2) perbedaan antar pribadi manusia (individual differences), (3) alam kesadaran (consciousness), (4) dan  fakultas-fakultas (faculties).  Dikatakan bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan baik dan dorongan jahat.  Dorongan baik harus dirangsang untuk berkembang menuju kesempurnaan kepribadian, sedangkan dorongan kejahatan harus dilawan dan ditekan.  Supaya orang tidak berdosa atau hidup dalam kejahatan maka perasaan takut perlu dimunculkan, tapi caranya berbeda-beda dari orang per orang karena adanya perbedaan dalam setiap individu (individual differences). Untuk mengetahui dosa-dosanya, maka orang harus menjelajahi alam kesadarannya (consciousness) sendiri, dengan cara introspeksi diri. Introspeksi dapat dijalankan dengan mengerahkan bagian-bagian jiwa (faculties) antara lain, ingatan, imaginasi, indra, kemauan, dan akal. Penemuan fakultas-fakultas dalam jiwa manusia ini yang menggolongkan St. Agustinus sebagai bapak psikologi fakultas. Tulisan-tulisan Agustinus meliputi 113 buah buku, 218 surat dan 500 buah kotbah. 

      Tulisan utama Agustinus antara lain:
1.     Confession (Pinguin, Harmondsworth, 1972).
2.     City of God (Pinguin, Harmondsworth, 1972).
3.     Patrologia Latina, Migne, jilid 32-46.
4.     The Works of Agustinus Aurilius, Bishop of Hippo, disunting oleh M. Dods dari T. And T. Clarke, Edinburg, 1871-76, dan 1953-5.

Referensi bacaan :
Collinson, D., Lima Puluh Filosof Dunia yang Menggerakkan (hal.40-44), Jakarta: Murai Kencana, 2001.
Estioko, L. R., History of Education: A Filipino Perspective (hal.68-71), LOGOS Publications, Inc., 1994.
Kendal, W., Augustine. (1968). International Encyclopedia of the SOCIAL SCIENCES. Volume 1: 468-469.
Sarwono W. S., Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan tokoh-tokoh Psikologi (hal. 25), PT Bulan Bintang, Jakarta 2000.
Schneiders, N.M. CICM., Orang Kudus Sepanjang Tahun (hal. 429-430), Penerbit Obor (2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar